Nah, kebetulan kemaren aku dapet tugas buat nulis artikel yang berbau tentang gizi..(ya iya lah orang elu kan kuliah jurusan gizi masa di kasih tugas yang berbau mesin..hehe) dan sekarang aku mau share ini tentang hasil tulisan ku yang masih amburadul..hehe.. langsung aja silahkan di nikmati..mungkin dapat sedikit membantu..^__^
Sekarang ini, cukup banyak masalah yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan gizi remaja. Di samping penyakit atau kondisi tubuh yang dibawa dari lahir, penyalahgunaan obat, kecanduan alkohol dan rokok terbukti menambah beban pada remaja. Dalam beberapa hal masalah gizi remaja merupakan kelanjutan dari masalah gizi pada usia anak-anak, seperti anemia atau defisiensi besi, kelebihan dan kekurangan berat badan.
Sedikit sekali yang diketahui tentang asupan pangan remaja. Meski asupan kalori dan protein sudah tercukupi, namun elemen lain seperti besi, kalsium dan beberapa vitamin masih belum tercukupi. Salah satu hal yang mungkin dapat dijadikan sebab ialah maraknya makanan olahan yang instan. Makanan seperti ini banyak sekali dipromosikan oleh perusahaan-perusahaan di media elektronik maupun di media massa. Meskipun dalam iklan produk tersebut telah diklaim mengandung banyak vitamin yang bermanfaat bagi tubuh, namun pada kenyataannya produk tersebut justru memiliki kandungan lemak dan gula yang tinggi. Sehingga kita merasa bahwa kebutuhan vitamin kita sudah tercukupi karena mengkonsumsi produk tersebut, padahal justru sebaliknya. Konsumsi makanan instan seperti ini justru akan mengakibatkan kita kekurangan zat gizi yang lain.
Kebiasaan makan yang diterapkan semasa remaja akan mempengaruhi kesehatan kita saat dewasa dan usia lanjut. Seperti dampak kekurangan mineral sering tidak terlihat sebelum mereka mencapai usia lanjut. Contohnya, kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang pada usia anak-anak, remaja dan dewasa muda. Kekurangan kalsium ketika remaja merupakan penyebab osteoporosis di usia lanjut, dan keadaan ini tidak dapat ditanggulangi dengan mengkonsumsi kalsium ketika gejala atau tanda dari penyakit ini sudah muncul. Sehinnga akan merugikan diri kita sendiri ketika kita sudah di usia lanjut.
Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan energi yang dikeluarkan akan mengakibatkan pertambahan berat badan atau sering disebut obesitas. Obesitas yang muncul di usia remaja cenderung berlanjut pada usia dewasa dan lansia. Obesitas sendiri seperti yang kita ketahui memiliki banyak dampak negatif dan merupakan salah satu penyebab penyakit degeneratif seperti penyakit diabetes melitus, penyakit kantong empedu, penyebab beberapa jenis kanker, gangguan pernapasan dan gangguan kulit.
Remaja belum sepenuhnya matang, baik secata fisik maupun psikologi dan bisa dikatakan remaja masih dalam tahap pencarian jati diri. Remaja sangat cepat sekali terpengaruh oleh lingkungan sekitar seperti teman, keluarga dan media massa. Adanya kecemasan tehadap bentuk tubuh membuat remaja mudah terpengaruh dengan pola hidup yang salah seperti menjadi vegetarian.
“Makanan sampah” atau junk food sekarang sedang digemari oleh banyak remaja. Makanan ini mudah sekali didapat dan dianggap lebih bergengsi di kalangan masyarakat umum. Disebut makanan sampah karena sangat sedikit atau bahkan tidak memiliki kandungan gizi seperti zat besi, kalsium, vitamin A, vitamin C serta mineral-mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Makanan sampah ini justru banyak mengandung lemak jenuh, kolesterol dan natrium yang tinggi, dan tentu saja apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan penyakit.
Sehingga, kita sebagai remaja harus pintar memilih makanan yang baik dan bergizi untuk kita. Tidak hanya mengikuti apa yang sedaang menjadi trend sekarang ini. Supaya kita bisa tetap sehat di usia lanjut.